“Presiden Trump, dalam tindakan arogansi dan mengabaikan kebenaran, baru saja menerapkan kembali penetapan Kuba sebagai negara sponsor terorisme,” tulis Presiden Kuba Miguel Díaz-Canel di media sosial X seperti dilansir CNN, Selasa (21/1/2025).
Miguel tak kaget dengan tindakan Trump. Menurutnya, keputusan Trump ini semakin menguatkan ketegangan antara Kuba dan negeri Paman Sam itu.
“Ini tidak mengejutkan. Tujuannya adalah untuk terus memperkuat perang ekonomi yang kejam melawan Kuba demi tujuan dominasi,” lanjutnya.
Menteri Luar Negeri Kuba Bruno Rodriguez juga memberikan tanggapan pedas terhadap keputusan Trump. Bahkan, Bruno menyebut Trump adalah sosok yang angkuh.
“Karena mabuk arogansi, Presiden Trump tanpa alasan memutuskan bahwa Kuba mensponsori terorisme. Dia tahu bahwa dia BERBOHONG. Tekadnya adalah meningkatkan hukuman dan perang ekonomi terhadap keluarga Kuba. Memang akan merugikan, tapi tidak akan mematahkan tekad teguh masyarakat kita. Kami akan menang,” kata Rodriguez dalam postingan di X.
Padahal, pada 14 Januari 2025, pemerintahan Biden mengumumkan mereka akan menghapus Kuba dari daftar negara sponsor terorisme. Biden menganggap pemerintah Kuba tidak terbukti memberikan bantuan dalam bentuk apapun terhadap gerakan terorisme internasional dalam 6 bulan terakhir.
Namun, Trump langsung ngegas membatalkan keputusan Biden itu. Kebijakan pembatalan itu ditandatangani Trump di arena Capital One setelah ia dilantik sebagai Presiden ke-47 AS.